ISAT cetak laba bersih Rp1,04 triliun

Banner Image

Britama.com – PT Indosat Tbk (ISAT) melaporkan kinerja yang sangat bagus pada tahun 2016 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp1,04 triliun atau Rp203,36 per saham dibandingkan kinerja pada pada tahun 2015 yang mengalami kerugian yang sangat besar yaitu Rp1,31 triliun atau Rp(241,08) per saham.

Temukan Pilihan Terbaikmu!

Pencapaian tersebut ditopan oleh Pertumbuhan untuk pendapatan sebesar 9,0% terhadap tahun sebelumnya, dengan membukukan pendapatan konsolidasian sebesar Rp29,2 triliun untuk tahun 2016. Pendapatan selular, MIDI dan telekomunikasi tetap masing-masing memberikan kontribusi sebesar 83%, 14%, dan 3% terhadap pendapatan konsolidasian Perusahaan. Pendapatan Selular meningkat sebesar 10,0% pada tahun 2016, utamanya disebabkan peningkatan pendapatan Data, Telepon, SMS dan VAS yang diimbangi dengan penurunan dari pendapatan interkoneksi. Jumlah pelanggan selular pada akhir tahun 2016 mencapai 85,7 juta pelanggan.

Pendapatan MIDI meningkat sebesar 10,0% dibandingkan tahun 2015, utamanya disebabkan pertumbuhan bisnis layanan IT yang dikontribusi dari Lintasarta, salah satu anak perusahaan Indosat Ooredoo.

Pendapatan Telekomunikasi Tetap turun sebesar 14,3% dibandingkan tahun 2015 yang disebabkan turunnya trafik dan menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat.

Untuk meningkatkan kinerja, Perusahaan terus mengembangkan jaringan telekomunikasinya secara nasional dengan menambah 5.796 BTS dimana 57% di antaranya merupakan BTS 3G dan 4G untuk menunjang pertumbuhan penggunaan data. Jumlah pelanggan selular pada tahun 2016 meningkat sebesar 16 juta pelanggan dibandingkan dengan tahun 2015 di mana ini merupakan hasil dari penawaran paket-paket menarik yang sesuai dengan gaya hidup pelanggan.

Perusahaan juga melihat pertumbuhan jumlah pengguna data yang mendorong pertumbuhan trafik data sebesar 147,1% dan pertumbuhan pendapatan data sebesar 46,7% dibanding tahun sebelumnya.

Porsi utang USD turun sebesar 58,3% dari USD432,1 juta (mewakili 25% dari total utang) pada tahun 2015 menjadi sebesar USD180,0 juta (mewakili 12% dari total utang) di mana Indosat Ooredoo melanjutkan initiatifnya untuk mengurangi pengaruh fluktuasi mata uang terhadap laba/rugi bersih Perusahaan.

Banner Image